About
gerakempat#triad
Dunia Dalam Tiga*
Bohong jika tidak mengenal Pythagoras. Setidaknya sekedar pernah mendengar namanya saat bangku sekolah menengah. Tepatnya pelajaran matematika.
Jika memang tidak diajarkan, maka yakinlah ada yang perlu disesuaikan proses belajar mengajar. Setidaknya kata "disesuaikan", lebih terdengar adem dibanding kata dirombak ataupun dibenarkan.
Filsuf Yunani itu dikenal sebagai ahli matematika. Abad 6 SM, Pythagoras memperkenalkan rumus hitungan A kuadrat + B kuadrat = C kuadrat. Rumus Pythagoras menjelaskan hubungan matematis diantara tiga sisi segitiga siku-siku.
Sisi yang berada dihadapan sudut tegak lurus adalah sisi terpanjang dan disebut sisi miring. Dari teorema ini disimpulkan bahwa luas pada sisi miring sama dengan jumlah pada kedua sisi yang lebih pendek.
Pythagoras mengajarkan bahwa segala sesuatu di alam semesta memiliki struktur tiga bagian, ia juga menyatakan bahwa setiap bentuk di alam semesta dapat diuraikan dalam bentuk segitiga dan angka tiga.
Oleh karenanya, mereka adalah kunci semua misteri yang tersembunyi di alam semesta.
Tiga Piramid Besar di Dataran Tinggi Giza dibangun lebih dari 4.000 tahun yang lalu.
Bangun itu bisa dikatakan paling terkenal di dunia dan banyak menggunakan segitiga dengan bentuk geometris sederhana yang “sempurna”.
Banyak yang percaya hitungan Pythagoras didasarkan pada desain piramid Mesir. Namun itu masih harus diperjelas ulang.
===
Sedangkan dalam tradisi agama, konsep tiga juga mendapati peran tersendiri. Sebutlah Trimurti dalam Hindu dan Trinitas dalam Kristen. Dalam Islam juga ditemui konsep tiga, setidaknya itu kelaziman ketika melakukan Salat Witir. Sebaiknya sepakat untuk tidak lebih masuk dalam wilayah tersebut.
===
Sedangkan tradisi juga mengenal indahnya tiga. Sebut saja tradisi Jawa dengan bilangan selawe (25), seket (50), dan sewidak (60). Konon penyebutan Selawe tersebut memiliki makna ‘seneng-senenge lanang lan wedok’ (cinta-cintaan pria dan perempuan).
Makna itu merujuk pada fase kematangan untuk pernikahan. Umumnya mempelai jawa menikah pada usia 25 tahun.
Sedangkan seket dimaknakan sebagai "senenge kethunan" (suka mengenakan kethu atau penutup kepala).
Pada usia ini sikap mawas diri seseorang harus lebih ditingkatkan. Pola kehidupan masa muda yang telah dilalui perlahan harus diubah dengan lebih mencintai keluarga dan mempererat hubungan sesama masyarakat.
"Sewidak" berarti "sejatine wis wayahe tindak" (sesungguhnya sudah saatnya untuk pergi). Saat usia 60, seseorang sudah harus mempersiapkan diri untuk mencari bekal untuk kehidupan selanjutnya.
===
Tiga dalam dunia kriminal pun dijumpai. Jika mendengar tiga dalam bahasa Inggris, boleh jadi yang muncul adalah triad ataupun trias. Triad adalah sebuah organisasi kriminal etnis Tionghoa. Organisasi itu banyak dijumpai dalam film-film bergenre laga.
Semula bernama Tian Di Hui (Langit, Bumi, dan Manusia) yang didirikan sekitar tahun 1760-an. Ditilik dari arti kata, terdapat tiga elemen penting yang bisa dihubungkan.
Mulanya, organisasi itu bertujuan menumbangkan Kekaisaran Manchu era Dinasti Qing dan merestorasi peraturan Han di Tiongkok. Dinasti Qing tumbang pada 1911.
Komunitas yang awalnya bersifat patriotis ini kemudian berubah menjadi tak terarah yang mengakibatkan organisasi ini tidak terlibat dan tak ikut menikmati kemajuan Tiongkok.
Mereka lalu menjadi marah dan depresi, namun tak mampu mengubah jalan hidup pemberontak yang mendarah daging selama dua abad lebih. Mereka pun berkembang menjadi organisasi kriminal bawah tanah.
===
Tata negara pun mengenal pembagian kekuasaan dalam tiga, yang biasa disebut Trias Politika. Konsep dasarnya adalah kekuasaan di suatu negara tidak boleh dilimpahkan pada satu struktur kekuasaan politik melainkan harus terpisah di lembaga-lembaga negara yang berbeda.
Teori itu, pertama kali, dikemukakan oleh John Locke (1632-1704) dan Montesquieu (1689-1755). John Locke membagi kekuasan negara dalam tiga yakni legislatif, eksekutif, dan federatif.
Sedangkan Montesquieu membagi kekuasan negara menjadi kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif. Dengan teorinya itu, Montesquieu menginginkan jaminan bagi kemerdekaan individu terhadap tindakan sewenang-wenang penguasa.
===
Dalam perbincangan filsafat, dikenal dialektik yakni cara pandang atas sesuatu dalam keadaan geraknya dan bukan dalam keadaan diamnya. Segala hal selalu ada dalam proses perubahan yang dinamis.
Seringkali prosesnya tidak terlihat dan tidak bergerak dalam garis lurus.
Dalam hubungan sosial manusia, terdapat beberapa contoh perubahan gerak masyarakat seperti Revolusi Prancis, Revolusi Inggris, Revolusi Rusia, Revolusi Tiongkok, bahkan Reformasi 1998 di Indonesia.
Sejarah dunia tidak dipahami secara konstan dan tertutup, tetapi penuh dengan pergolakan dan pergerakan dinamis. Lewat pertarungan posisi-oposisi-komposisi, pro-kontra-kompromi, tesis-antitesis-sintesis. Titik capai baru pun terwujud setelah mendapati negasi yakni komposisi, kompromi, dan sintesis.
Namun dengan segera titik baru itu berubah menjadi titik berangkat. Sintesis menjadi tesis yang mengundang antitesis. Kompromi langsung dihadapkan pada kontra. Komposisi berjumpa dengan oposisi.
Begitulah dunia bergerak dalam tiga, apapun sebutannya, apapun istilahnya.
* Dari berbagai sumber
Bohong jika tidak mengenal Pythagoras. Setidaknya sekedar pernah mendengar namanya saat bangku sekolah menengah. Tepatnya pelajaran matematika.
Jika memang tidak diajarkan, maka yakinlah ada yang perlu disesuaikan proses belajar mengajar. Setidaknya kata "disesuaikan", lebih terdengar adem dibanding kata dirombak ataupun dibenarkan.
Filsuf Yunani itu dikenal sebagai ahli matematika. Abad 6 SM, Pythagoras memperkenalkan rumus hitungan A kuadrat + B kuadrat = C kuadrat. Rumus Pythagoras menjelaskan hubungan matematis diantara tiga sisi segitiga siku-siku.
Sisi yang berada dihadapan sudut tegak lurus adalah sisi terpanjang dan disebut sisi miring. Dari teorema ini disimpulkan bahwa luas pada sisi miring sama dengan jumlah pada kedua sisi yang lebih pendek.
Pythagoras mengajarkan bahwa segala sesuatu di alam semesta memiliki struktur tiga bagian, ia juga menyatakan bahwa setiap bentuk di alam semesta dapat diuraikan dalam bentuk segitiga dan angka tiga.
Oleh karenanya, mereka adalah kunci semua misteri yang tersembunyi di alam semesta.
Tiga Piramid Besar di Dataran Tinggi Giza dibangun lebih dari 4.000 tahun yang lalu.
Bangun itu bisa dikatakan paling terkenal di dunia dan banyak menggunakan segitiga dengan bentuk geometris sederhana yang “sempurna”.
Banyak yang percaya hitungan Pythagoras didasarkan pada desain piramid Mesir. Namun itu masih harus diperjelas ulang.
===
Sedangkan dalam tradisi agama, konsep tiga juga mendapati peran tersendiri. Sebutlah Trimurti dalam Hindu dan Trinitas dalam Kristen. Dalam Islam juga ditemui konsep tiga, setidaknya itu kelaziman ketika melakukan Salat Witir. Sebaiknya sepakat untuk tidak lebih masuk dalam wilayah tersebut.
===
Sedangkan tradisi juga mengenal indahnya tiga. Sebut saja tradisi Jawa dengan bilangan selawe (25), seket (50), dan sewidak (60). Konon penyebutan Selawe tersebut memiliki makna ‘seneng-senenge lanang lan wedok’ (cinta-cintaan pria dan perempuan).
Makna itu merujuk pada fase kematangan untuk pernikahan. Umumnya mempelai jawa menikah pada usia 25 tahun.
Sedangkan seket dimaknakan sebagai "senenge kethunan" (suka mengenakan kethu atau penutup kepala).
Pada usia ini sikap mawas diri seseorang harus lebih ditingkatkan. Pola kehidupan masa muda yang telah dilalui perlahan harus diubah dengan lebih mencintai keluarga dan mempererat hubungan sesama masyarakat.
"Sewidak" berarti "sejatine wis wayahe tindak" (sesungguhnya sudah saatnya untuk pergi). Saat usia 60, seseorang sudah harus mempersiapkan diri untuk mencari bekal untuk kehidupan selanjutnya.
===
Tiga dalam dunia kriminal pun dijumpai. Jika mendengar tiga dalam bahasa Inggris, boleh jadi yang muncul adalah triad ataupun trias. Triad adalah sebuah organisasi kriminal etnis Tionghoa. Organisasi itu banyak dijumpai dalam film-film bergenre laga.
Semula bernama Tian Di Hui (Langit, Bumi, dan Manusia) yang didirikan sekitar tahun 1760-an. Ditilik dari arti kata, terdapat tiga elemen penting yang bisa dihubungkan.
Mulanya, organisasi itu bertujuan menumbangkan Kekaisaran Manchu era Dinasti Qing dan merestorasi peraturan Han di Tiongkok. Dinasti Qing tumbang pada 1911.
Komunitas yang awalnya bersifat patriotis ini kemudian berubah menjadi tak terarah yang mengakibatkan organisasi ini tidak terlibat dan tak ikut menikmati kemajuan Tiongkok.
Mereka lalu menjadi marah dan depresi, namun tak mampu mengubah jalan hidup pemberontak yang mendarah daging selama dua abad lebih. Mereka pun berkembang menjadi organisasi kriminal bawah tanah.
===
Tata negara pun mengenal pembagian kekuasaan dalam tiga, yang biasa disebut Trias Politika. Konsep dasarnya adalah kekuasaan di suatu negara tidak boleh dilimpahkan pada satu struktur kekuasaan politik melainkan harus terpisah di lembaga-lembaga negara yang berbeda.
Teori itu, pertama kali, dikemukakan oleh John Locke (1632-1704) dan Montesquieu (1689-1755). John Locke membagi kekuasan negara dalam tiga yakni legislatif, eksekutif, dan federatif.
Sedangkan Montesquieu membagi kekuasan negara menjadi kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif. Dengan teorinya itu, Montesquieu menginginkan jaminan bagi kemerdekaan individu terhadap tindakan sewenang-wenang penguasa.
===
Dalam perbincangan filsafat, dikenal dialektik yakni cara pandang atas sesuatu dalam keadaan geraknya dan bukan dalam keadaan diamnya. Segala hal selalu ada dalam proses perubahan yang dinamis.
Seringkali prosesnya tidak terlihat dan tidak bergerak dalam garis lurus.
Dalam hubungan sosial manusia, terdapat beberapa contoh perubahan gerak masyarakat seperti Revolusi Prancis, Revolusi Inggris, Revolusi Rusia, Revolusi Tiongkok, bahkan Reformasi 1998 di Indonesia.
Sejarah dunia tidak dipahami secara konstan dan tertutup, tetapi penuh dengan pergolakan dan pergerakan dinamis. Lewat pertarungan posisi-oposisi-komposisi, pro-kontra-kompromi, tesis-antitesis-sintesis. Titik capai baru pun terwujud setelah mendapati negasi yakni komposisi, kompromi, dan sintesis.
Namun dengan segera titik baru itu berubah menjadi titik berangkat. Sintesis menjadi tesis yang mengundang antitesis. Kompromi langsung dihadapkan pada kontra. Komposisi berjumpa dengan oposisi.
Begitulah dunia bergerak dalam tiga, apapun sebutannya, apapun istilahnya.
* Dari berbagai sumber